28.6 C
New York
Tuesday, July 16, 2024

BMKG Beberkan Pemicu Suhu Dingin Landa Indonesia

Jakarta, MISTAR.ID

Akhir-akhir ini ramai diperbincangkan di sosial media (sosmed) fenomena ‘bediding’ atau suhu dingin di Indonesia.

Bahkan tidak sedikit warganet yang mengaku mengalami suhu dingin di pagi dan malam hari.

Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerangkan pemicu suhu dingin di beberapa daerah di Indonesia yang terjadi di tengah musim kemarau.

Baca juga:Kenapa Suhu Udara Terasa Lebih Panas dari Pembacaan Termometer?

Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto menuturkan, penyebab suhu dingin yang terjadi tiap pagi dan malam hari itu akibat pergeseran Angin Monsun Australia.

Angin  ini bertiup dari Australia mengarah ke Asia melalui wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia, sembari memboyong udara dingin. Sedangkan Samudera Hindia juga mempunyai suhu permukaan laut yang juga relatif rendah atau dingin.

Angin Monsun Australia diketahui berkarakter kering dan sedikit membawa uap air, sehingga mempengaruhi musim kering di Tanah Air.

“Terlebih pada malam hari ketika suhu mencapai titik minimumnya. Berikutnya menyebabkan suhu udara di sejumlah wilayah di Indonesia, khususnya daerah bagian Selatan Khatulistiwa terasa lebih dingin,” ucap Guswanto, pada Selasa (16/7/24).

“Orang Jawa mengatakannya Mbedhidhing,” sambungnya.

Baca juga:Fenomena Aphelion, Benarkah Sebabkan Suhu Dingin di Indonesia?

Lanjutnya, Angin Monsun Australia yang membuat suhu dingin di daerah Indonesia merupakan fenomena yang rutin berlangsung setiap tahun.

Fenomena itu bakal terus terjadi menjelang puncak musim kemarau di bulan Juli-Agustus. Justru ada kemungkinan terjadi sampai September 2024.

“Didapati Mbedhidhing dari data suhu malam hari yang terjadi bulan Juli-Agustus, dibandingkan normalnya. Dingin itu kan ada takarannya. Contohnya suhu, normalnya di malam hari bersuhu 21-23 derajat celcius, pada bulan Juli-Agustus dapat hingga 17-19 derajat celcius,” tutup Guswanto. (dtk/hm16)

Related Articles

Latest Articles