28.2 C
New York
Monday, July 15, 2024

Pendaftaran Ditutup Pukul 23.59, Tercatat 468 Orang Daftar Capim dan Dewas KPK

Jakarta, MISTAR.ID

Sedikitnya 468 orang telah menyerahkan dokumen pendaftaran calon pimpinan (capim) dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke meja panitia seleksi. Jumlah itu merupakan data per Senin (15/7/24) pukul 20.15 WIB.

“Jumlah registrasi akun sebanyak 844 orang, dan yang telah melakukan pendaftaran dengan menyertakan dokumen sudah 468 orang,” kata Wakil Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Capim dan Dewas KPK, Arief Satria melalui video rilisnya, Senin (15/7/24) malam.

Pendaftaran akan ditutup pada hari ini pukul 23.59 WIB. Dari jumlah tersebut, sebanyak 280 orang melamar sebagai calon pimpinan KPK. Terdiri dari 261 pelamar laki-laki dan 19 perempuan. Sementara itu, terdapat 188 orang yang melamar untuk posisi dewan pengawas KPK dengan rincian 167 laki-laki dan 21 perempuan.

Baca juga : Jokowi Targetkan Pansel Capim KPK Tuntas Juni 2024

“Latar belakang para pendaftar antara lain dari ASN, Akademisi, Aparat Penegak Hukum, lembaga negara, swasta, praktisi, dan juga dari civil organization,” terang Arief.

Adapun mereka yang telah mendeklarasikan diri untuk mendaftar calon pimpinan KPK yakni mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Nurul Ghufron. Sedangkan dari internal KPK yakni Johanis Tanak dan Pahala Nainggolan.

Kemudian empat anggota Indonesia Memanggil (IM57+) Institute yakni mantan Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM) KPK Harry Muryanto; mantan Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) KPK Giri Suprapdiono; Kepala Training Pusat Edukasi Antikorupsi (ACLC) Hotman Tambunan; dan mantan Kepala Bagian Rumah Tangga KPK Arien Marttanti Koesniar.

Baca juga : KPK Ultimatum Pegawainya Tarik Pinjol untuk Judol

IM57+ Institute merupakan organisasi bentukan puluhan mantan pegawai KPK yang disingkirkan lewat asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam rangka alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Banyak dari mereka kini menjadi ASN di Polri dengan bekerja di bagian Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Pencegahan Korupsi. (cnn/hm18)

Related Articles

Latest Articles