Medan, MISTAR.ID
Sejak tahun 2011, usaha rumahan yang memproduksi tempe di Jalan Bunga Ncole Raya Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan milik Rumter Perangin Angin telah berkembang menjadi bisnis yang sukses.
Rumter mengaku, ide membuat usaha produksi tempe berawal dari kegemarannya membaca. Suatu hari, ia membaca bahwa tempe diakui dunia dan lisensinya bahkan dimiliki oleh Jepang, bukan Indonesia. Informasi ini diakui oleh badan pangan PBB atau FAO.
“Dari sinilah saya mendapatkan inspirasi untuk membuat tempe dengan cara saya sendiri dan bahkan mengembangkan aneka rasa tempe,” kata Rumter kepada mistar.id, Kamis (11/7/24).
Baca juga :Â Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu dan Tempe Terpaksa Perkecil Ukuran
Kemudian, Rumter belajar membuat tempe secara otodidak tanpa bimbingan guru. Dia hanya mengandalkan buku sebagai sumber ilmu.
“Saya mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dengan cara saya sendiri,” tambahnya.
Proses pembuatan tempe di usaha ini membutuhkan waktu minimal empat hari dan melibatkan teknik khusus untuk memastikan kualitas dan kebersihan produk.
Pantauan mistar.id, area kerja dan semua peralatan produksi selalu dibersihkan untuk menjaga higienitas dan kualitas tempe.
