16.5 C
New York
Saturday, October 5, 2024

Kanker Payudara Penyebab Kematian Tertinggi Terhadap Perempuan

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Seminar “Kesehatan Reproduksi Wanita” yang digelar Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga (PPRK) DP MUI Pematangsiantar, ungkap masalah kanker payudara sebagai penyebab kematian tertinggi terhadap perempuan dibanding kanker lainnya.

Pada acara pembukaan seminar yang dipandu MC Yusnani Nasyir itu, mengusung tema “Mengenal Sistim, Proses dan Fungsi Kesehatan Reproduksi Wanita Menuju Keluarga Sehat, Berbudaya dan Beriman”. Berlangsung di gedung MUI Pematangsiantar, Jalan Kartini Kota Siantar, Minggu (7/7/24).

Komisi PPRK DP MUI Pematangsiantar Drs Hj Royani Purba melalui laporannya mengatakan seminar dilakukan karena banyak penyakit terkait reproduksi wanita. Terutama kanker payudara.

Baca juga:Kematian Akibat Kanker Penis Meningkat di Berbagai Negara

Nara sumber, Ketua DP MUI Pematangsiantar, Drs H M Ali Lubis dengan materi reproduksi dari pandangan Islam dan Dr dr Kamal Basri Siregar M Ked (Surg) Sp B (K) Onk FICS (Dokter Spesialis Bedah Onkologi), Departemen Ilmu Bedah FK USU RSUP H Adam Malik Medan.

Sementara, H M A Ridwansyah Putra yang membuka seminar mengatakan, pemaparan dari nara sumber merupakan ilmu yang sangat bermanfaat yang diharap dapat disampaikan lagi kepada lingkungan masing-masing. “Pencegahan tentu lebih baik dari pada pengobatan,” ujarnya.

Sementara, Dr dr Kamal Basri Siregar M Ked, paparkan pencegahan, deteksi dini dan penanganan kanker payudara.

“Kanker bisa dicegah dan diobati, tidak perlu ditakuti tetapi harus tetap waspada. Kanker bukan penyakit kutukan dan bukan akhir suatu kehidupan,” kata Dr dr Kamal Basri Siregar sembari mengatakan kanker payudara didominasi kaum perempuan meski kaum lelaki juga bisa terkena.

Pengobatan atau penyembuhannya lebih baik dilakukan saat stadium satu. Kalau sudah stadium II atau III, meski ditanggung BPJS, lebih sulit dan butuh biaya mahal.

“Faktor keturunan kanker payudara hanya 10 persen dan 90 persen dari pola hidup ,” kata dr Kamal yang mengatakan, kanker dapat diantisipasi melalui pola hidup sehat. Antara lain, konsumsi nutrisi, olahraga, minum air putih, mengindari sinar matahari jam 09.00 sampai jam 11.00. Jangan suka marah, istrahat cukup, menghirup udara segar dan lainnya.

Hal yang perlu dicermati, apabila ada anak perempuan sudah menstruasi di bawah usia 12 tahun, beresiko tinggi dengan kanker payudara. Kemudian, seorang ibu melahirkan anak pertama di atas usia 30 tahun. Untuk itu, perlu pengawasan yang ketat.

Dr dr Kamal juga menjelaskan bagaimana kaum ibu memeriksa diri sendiri apakah punya kanker payudara atau tidak. Hanya saja, perlu dilakukan pemeriksaan minimal setahun sekali.

Baca juga:Dinkes Siantar Imbau Masyarakat Kenali Kanker Serviks Secara Dini

Pada seminar itu, juga dilakukan tanya jawab yang berlangsung dengan komunikatif. Sehingga, para peserta mengatakan, seminar tersebut sangat bermanfaat dan dapat disampaikan lagi kepada lingkungannya masing-masing. (ril-yetty/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles