19.2 C
New York
Saturday, September 28, 2024

Bincang-bincang Alumni UDA, Sutarto Soroti 3 Hal Penting Membangun Universitas

Medan, MISTAR.ID

Ikatan Alumni Universitas Darma Agung (UDA) Medan menggelar podcast dengan tema ‘Bincang-Bincang Bersama Alumni Universitas Darma Agung’, pada Rabu (19/6/24).

Podcast ini mengundang pembicara yang juga alumni UDA, di antaranya Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Sutarto, Ketua Alumni UDA, Kombes Pol (Purn) Maruli Siahaan dan Henry John Hutagalung selaku Ketua DPRD Kota Medan periode 2014-2019.

Di acara itu, disebutkan bahwa UDA akan mengadakan acara lanjutan ‘Temu Alumni UDA’ pada 27 Juni 2024 mendatang.

Baca juga:20 Universitas Terbaik di Indonesia Versi QS WUR 2025

Dalam kesempatan itu, Sutarto mengatakan, ada 3 hal penting jika berbicara tentang teori sistem.

“Ada in, proses dan output. In, berarti calon mahasiswa. Ketika masuk ke dalam pasti diproses. Apa yang dibutuhkan dalam proses? Pasti ini personel kelembagaan,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskan Sutarto, institusi (universitas) akan lebih bagus jika sumber daya dosen makin baik. Hal ini akan mendorong sarana dan prasarana melayani mahasiswa semakin baik.

“Kalau di dalam proses ini nanti semakin baik apakah regulasinya, kurikulumnya, dan sebagainya, maka proses ini akan baik,” sambungnya.

“Outputnya, itulah almamater tadi. Hal-hal ini perlu terus kita optimalkan. Apalagi sekarang dihadapkan dengan dunia digital. Jadi dosen sekarang gak bisa main-main lagi,” sambungnya.

Baca juga:BI Gandeng Universitas Simalungun Beri Beasiswa ke Mahasiswa Berprestasi

Sementara itu, Maruli Siahaan menyampaikan, bahwa alumni sangat penting karena dapat mempromosikan universitas dan membangun kerja sama dengan dekan serta para junior.

“Setidaknya menjembatani setelah mereka selesai perkuliahan. Apakah ingin jadi advokat, atau membuka bidang usaha, atau memilih yang sesuai talentanya,” katanya.

Sedangkan Henry John mengatakan, yang menjadi kunci utama agar UDA tetap eksis dan mampu bersaing di tengah banyaknya universitas-universitas baru.

“Kalau kita belajar dari sejarah, pada zaman kami dulu, dosen-dosennya itu semuanya top. Dari Universitas Sumatera Utara (USU), Jakarta dan bahkan ada dari Belanda. Jadi memang kunci utamanya di situ. Dan itu yang harus kita lakukan sekarang,” jelas Henry.

“Jadi dulu waktu saya dulu tahun 80, kalau kita bertarung cari kerja di lapangan, dengan alumni universitas lain gak pernah kalah kita. Dan kita terkenal dulu,” sambungnya.

Baca juga:Daftar Biaya UKT 5 Universitas Terbaik di Indonesia Tahun Akademik 2024/2025

Terpisah, Wakil Rektor III UDA, Humiras Betty Sihombing sekaligus Ketua Panitia Temu Alumni yang akan digelar mengatakan, tujuan kegiatan itu adalah untuk menyatukan alumni kembali.

“Di mana alumni ini adalah bagian dari civitas akademika yang tidak bisa terlepas dari kita. Sehingga kita ingin merangkul mereka dan membawa kembali ke kampus UDA. Karena bagaimanapun mereka juga bagian dari kita. Dan mereka juga pasti memiliki kerinduan untuk membangun universitas ini bersama, seperti tema yang kita angkat adalah ‘Bersama Dalam Kenangan, Bersatu Untuk Masa Depan,” kata Humiras saat ditemui mistar.id di ruang kerjanya.

“Kita ingin membawa kenangan ini sebagai cara untuk mengeratkan silaturahmi di antara para alumni kita, sesama alumni dan juga kepada UDA secara langsung,” tutupnya. (susan/hm16)

Related Articles

Latest Articles