21.9 C
New York
Friday, September 27, 2024

Cerita Pemilik Usaha Percetakan di Tengah Era Digitalisasi: Harus Punya Strategi

Medan, MISTAR.ID

Era digitalisasi telah menggerus sebagian penghasilan dari usaha percetakan. Sejumlah pengusaha percetakan bahkan ada yang sampai banting stir ke usaha lain. Namun, bagi pemilik usaha Percetakan Panglima, Darwinsyah, para pengusaha sejenis seperti dirinya harus memiliki strategi dan keberanian.

Bagi Darwin, usaha itu mirip dengan medan perang yang harus dimenangkan dengan mengedepankan beberapa strategi.

Kepada Mistar.id, Darwinsyah mengaku harus jatuh bangun dalam membangun usaha percetakan dari mulai merintis, hingga memiliki tiga toko percetakan. “Saya dari Dairi. Saya punya tekad harus berhasil di perantauan. Saya memulai usaha dari nol,” kata Darwinsyah saat ditemui di lokasi usahanya, Selasa (2/6/24).

Darwinsyah bercerita ia memulai karir pengusaha tersebut sebagai tukang lap mesin fotocopy. Bahkan, terkadang ia harus rela tidur di percetakan. Segala ucapan baik dan buruk pun ‘ditelan’ Darwinsyah dalam upaya meraih kesuksesan.

“Dulu numpang tidur sekalian menjaga percetakan USU Press. Namanya numpang, sambil kita lap-lap mesin fotocopy nya. Para karyawannya saat itu mengatain saya macam-macam yang bernada negatif lah. Itu saya terima aja. Di tahun 1997 saya memberanikan diri membuka percetakan,” lanjutnya.

Baca Juga : Teknologi Digital Turunkan Omzet Usaha Percetakan

Pelayanan yang baik dan modal yang cukup merupakan salah satu ‘amunisi’ Darwinsyah untuk berkembang. Darwin mengaku mendapat bantuan dari seorang turunan Tionghoa dalam menjalani karir usahanya.

“Syukurnya saya mendapat induk semang yang kaya. Saya dibantu dengan diberikan satu unit mesin fotocopy bekas. Saya harus memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen agar mereka kembali ke toko saya. Itu yang saya pegang. Karena bagi saya usaha ini seperti perang. Kita harus punya strategi dan keberanian,” ungkapnya.

Dijelaskannya, nama Percetakan Panglima yang digunakannnya juga memiliki filosofi. “Ya itu tadi. Untuk menjadi panglima kita harus kuat, punya strategi dan keberanian,” tegasnya.

Saat ini Percetakan Panglima masih melayani berbagai jenis jasa percetakan, mulai dari fotocopy, penjilidan, spanduk, stempel hingga cetak buku. (putra/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles