Jakarta, MISTAR.ID
Jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci hingga hari ke-20 operasional haji 1445 H atau Jumat (31/5/24), mencapai 30 orang.
Data ini didasarkan pada Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag).
Ke-30 jemaah haji yang meninggal tersebar di tiga kota utama di Arab Saudi, yaitu Madinah, Jeddah, dan Makkah. Meninggalnya jemaah haji pada umumnya karena lanjut usia (lansia) yang juga termasuk dalam kategori kesehatan risiko tinggi (risti).
Upaya pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama terus dilakukan untuk menekan angka meninggalnya jemaah haji di Tanah Suci. Salah satu langkah yang diambil adalah mewajibkan calon haji untuk melengkapi diri dengan surat keterangan sehat sebelum melunasi biaya haji.
Baca juga: Puncak Haji, Pemerintah Siapkan 20 Bus Shalawat Bagi Jemaah Lansia dan Disabilitas
Pada tahun 2023, total jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci mencapai 773 orang. Angka ini menjadi jumlah tertinggi sepanjang sejarah penyelenggaraan haji Indonesia. Faktor utama penyebab meninggalnya saat itu karena tingginya persentase jemaah haji lansia dan cuaca panas di Tanah Suci.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan jika tahun ini pihaknya telah melakukan evaluasi dengan DPR RI.
“Hasil evaluasi dengan melakukan langkah-langkah antisipasi. Misalnya mensyaratkan isthithoah atau surat keterangan kesehatan sebelum pelunasan,” kata Yaqut belum lama ini. (berbagai sumber/hm20)
