16.1 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Militer Israel Kepung Ibu Kota Gaza dan Halangi Rute Pengungsi

Gaza, MISTAR.ID

Kota utama selatan Gaza, yaitu Khan Younis dikepung oleh militer Israel yang membuat warga tidak bisa menyelamatkan diri dari tembakan yang dilancarkan. Pihak militer Israel menyebut pasukan IDF beberapa hari ini menggelar operasi ekstensif. Militer Israel turut menghalangi rute keluar masuk rumah sakit.

Pasukan darat terlibat dalam pertempuran jarak dekat. Serangan dilakukan dengan menggunakan intelijen sehingga berhasil mengeliminasi puluhan anggota Hamas yang disebut sebagai teroris.

Seorang teknisi listrik, Shaban yang berusia 45 tahun menyatakan bahwa tank-tank Israel bergerak ke barat menuju Laut Tengah dengan menutup jalan menuju pesisir. Mereka mampu menghalangi rute pengungsi yang mau menyelamatkan diri ke Rafah, kota paling ujung di selatan Gaza.  Daerah ini dihuni sekitar satu juta orang pengungsi.

Baca juga: 21 Tentaranya Terbunuh, Israel Sampaikan Kekalahan Terburuk di Gaza

“Saya mencoba pergi ke Rafah tapi kini tank-tank di setiap sudut pantai dan melepaskan tembakan ke arah Barat,” katanya pada Selasa (23/1/24).

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan Palestina, serangan yang dilakukan militer Israel selama 24 jam telah menewaskan 195 orang tewas. Angka menambah jumlah korban tewas selama empat bulan perang menjadi 25.490 orang. Sementara ribuan orang diyakini terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

Pemerintah Palestina menyebut rute yang terhambat ke rumah sakit membuat tim medis tidak bisa menyelamat korban luka atau membawa jenazah ke rumah sakit. Di rumah sakit Eropa, Ahed Masmah membawa lima jenazah yang ditumpuk di atas kasur dan di atas gerobak yang ditarik keledai.

“Saya menemukan mereka telungkup di jalanan, saya melakukan hal baik dan membawa mereka,” katanya.

Baca juga: PM Israel Usulkan Gencatan Senjata di Gaza, Berikut Syaratnya

Situasi pada rumah Sakit Nasser, satu-satu rumah sakit besar yang masih beroperasi di Jalur Gaza, cukup memprihatinkan. Jenazah-jenazah dikubur di halaman karena tidak aman membawanya ke pemakaman. Dalam video yang direkam jurnalis Palestina Hamdan El-Dahdouh, tembakan terus terlihat mengenai bagian atas gedung rumah sakit.

“Saat ini saya dikepung di Rumah Sakit Nasser dan nyawa saya dalam bahaya, bau kematian, hanya bau yang saya tahu, yang mengisi tempat ini, saya hidup dalam perang ini sebagai pahlawan dan bila saya mati saya akan mati sebagai pahlawan,” kata Dr Mahmoud Abu Shammala di Facebook.

Pemerintah Palestina menyebut pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Al-Khair di Khan Younis dan menangkap staf medisnya. Organisasi kemanusian Bulan Sabit Merah mengatakan mereka tidak bisa menjangkau Rumah Sakit Al-Amal yang mereka kelola.

Lembaga itu mengatakan tembakan tank mengenai gedung empat lantai, warga sipil tewas di pintu masuk dan pasukan Israel melepaskan tembakan dari drone pada siapa pun yang bergerak di dekatnya. Sehingga mustahil mengirim ambulans.

Baca juga: Presiden Israel Tuntut Pembebasan Sandera di Jalur Gaza

Israel beralasan serangan itu dilakukan karena pejuang Hamas beroperasi di dalam dan sekitar rumah sakit-rumah sakit. Namun itu dibantah pihak Hamas.

“Staf, pasien dan pengungsi yang ketakutan kini terjebak di dalam segelintir rumah sakit di Khan Younis saat pertempuran besar berlanjut,” kata kepala badan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini.

Menurutnya ada enam orang pengungsi tewas dan banyak yang terluka di tempat penampungan terbesar PBB di Khan Younis. Ia pun menyerukan agar semua pihak mengambil tindakan pencegahan demi meminimalisir kerugian rakyat sipil dan melindungi rakyat sipil, fasilitas medis dan personel dan premis PBB sesuai dengan hukum internasional. (republika/hm17)

Related Articles

Latest Articles