16.1 C
New York
Friday, October 4, 2024

Warga Tanjung Pinggir Terseret Luapan Air di Kolong Jembatan

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Seorang pria pengendara sepeda motor Yamaha Mio, Martin Purba, terjatuh ke sungai akibat terseret arus air yang meluap ke atas jembatan di Jalan Tinggir Kelurahan Tanjung Pinggir Kecamatan Siantar Martoba, pada Sabtu (11/7/20) malam.

Keesokan harinya, yakni pada Minggu (12/7/20) pagi, Martin Purba ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di kolong jembatan Sungai Sosopan Kelurahan Tanjung Tongah Kecamatan Siantar Martoba, atau sekitar 1 kilometer dari lokasinya terjatuh.

Jenazah pria 48 tahun warga Jalan Tinggir itu pertama kali ditemukan seorang anak 11 tahun warga Jalan Medan KM 7 Gang SD Inpres Kelurahan Tanjung Tongah, yang hendak memancing ke sungai tersebut. Melihat temuan itu, anak itu lari dan memberitahukannya kepada warga sekitar, yaitu Abdi Negara Sinaga (41), yang kemudian melaporkan temuan itu kepada Polisi.

Baca juga: Banjir di Tanjung Tongah Pematangsiantar Renggut Satu Nyawa

Mendapat laporan itu, pihak Polsek Siantar Martoba langsung terjun ke lokasi temuan jenazah tersebut. Jenazah korban dievakuasi ke ruang Instalasi Kedokteran Forensi dan Medikolegal RSUD dr Dajasamen Saragih untuk dilakukan visum. Pihak keluarga tidak bersedia dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan.

Baca juga: Sempat Longsor, Jalinsum Parapat Kembali Normal

Seperti disampaikan Kapolsek Siantar Martoba, Iptu Amir Mahmud melalui Kanit Reskrim, Aiptu Tumpak H Simamarta, ketika dikonfirmasi perihal temuan jenazah. “Semalam korban terjatuh ke sungai akibat terseret arus luapan air di jembatan jalan tanjung pinggir, tadi pagi sekitar pukul 8 ditemukan anak-anak yang mau memancing,” tutur Tumpak yang ditemui di ruang instalasasi RSUD.

Tumpak menyebutkan sepeda motor Yamaha Mio warna biru yang dikendarai korban saat melintasi luapan air belum ditemukan. “Kereta (sepeda motor)-nya belum ditemukan,” ujarnya. Atas jenazah korban, kata Tumpak, pihak keluarga sudah menandatangani surat pernyataan tidak bersedia dilakukan autopsi. “Jadi jenazah korban hanya di visum luar,” ungkapnya.

Belum ditemukannya sepeda motor yang dikendarai korban, dibenarkan abang kandung korban yakni Nobel Purba yang ditemui di ruang instalasi RSUD. “Sekitar jam setengah lima (16.30 wib)-lah dipinjamnya keretaku itu, waktu itu masih gerimis. Katanya, malamnya dia menerobos air yang meluap ke atas jembatan itu. Tadi pagi dia ditemukan, tapi keretanya belum ditemukan,” cecarnya.

Menurut Nobel, kegiatan sehari-hari adiknya tersebut adalah mengumpulkan barang bekas atau marbotot. Adiknya menikah Boru Simarmata, namun mereka belum dikaruniai anak. “Biasanya dia bawa betor untuk mencari botot, tapi malam itu keretaku yang dipinjam. Dulupun katanya, sudah pernah kejadian kek gitu di situ, keretanya diseret arus, orangnya meninggal juga,” ungkapnya. (ferry/hm06)

Related Articles

Latest Articles