Tebing Tinggi, MISTAR.ID
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tebing Tinggi Ir. Ida Suswati melalui Ketua Tim Distribusi Agustiar, mengatakan Kota Tebing Tinggi bukan kota inflasi.
Menurutnya, kota inflasi yang ada di Sumatera Utara itu ada 5, yakni Medan, Siantar, Sibolga, Padang Sidempuan, Gunung Sitoli.
Agus memaparkan, yang menjadi acuan Kota Sister City daerah Tebing Tinggi adalah Kota Pematang Siantar. ” Walaupun data yang kita kasih Siantar punya,” ujar Agus.
Terkait harga-harga di Kota Tebing Tinggi, Agus menuturkan masih terkendali dan ada pendataannya di Pemko.
Menurut Agus, inflasi terjadi karena kebutuhan meningkat tanpa diimbangi stok atau ketersediaan barang. Dalam menekan inflasi, kata Agus, Pemko Tebing Tinggi telah melakukan upaya, salah satunya mengadakan pasar murah.
Merujuk data laju Inflasi di Kota Siantar, Agus menambahkan sempat terjadi deflasi (penurunan harga) pada sejumlah komoditas tercatat di bulan Oktober 2023 sebesar -0,15 %, namun pada November 2023 kembali terjadi inflasi (kenaikan harga) sebesar 0,37 %.
Baca juga: Tingkat Inflasi Tahunan November Naik, Ini Pesan Mendagri
Untuk Komuditi penyumbang inflasi di bulan Oktober 2023 yakni, beras 0,059%, nenas 0,04 %, gula pasir 0,03 %, anggur 0,036 %, bayam 0,033 %.
Sementara Komoditi penyumbang deflasi diantaranya, Cabe Merah -0,13 %, Ikan Dencis -0,06 %, Wartel -0,04 %, Tomat -0,03 %, Daging babi -0,03 %.
Sedangkan data inflasi untuk bulan November 2023, terjadi inflasi pada komoditas cabai merah 0,50 %, beras 0,11 %, mawang merah 0,09 %, gula pasir 0,06 %, cabai rawit 0,05 %.
Untuk komoditi yang membuat deflasi berupa daging ras -0,13 %, ikan dencis -0,13 %, tomat -0,09 %, bayam -0,05 % dan wartel -0,03 %.
“Kalau untuk bulan Desember 2023 belum ada data, masih dilakukan pendataan,” pungkas Agus.(Nazli/hm17)