16.3 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Musim Hujan Tiba, Awas DBD Mengintai Anda

Simalungun, MISTAR.ID

Masyarakat Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun diimbau agar waspada terhadap nyamuk Aedes aegypti pembawa Demam Berdarah Dengue (DBD) selama musim penghujan.

Tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah Kecamatan Pematang Bandar saat ini sangat berpotensi untuk perkembangan nyamuk tersebut.

Kepala Puskesmas Jalan Besar Pematang Bandar, Kerasaan, Kecamatan Pematang Bandar, Novi Silva mengimbau masyarakat di wilayahnya untuk lebih peduli dalam menerapkan budaya hidup bersih dan sehat, agar terhindar dari berbagai penyakit yang biasa menular di musim penghujan.

“Memasuki musim penghujan, sangat identik dengan jenis penyakit batuk, pilek dan diare. Namun, saat ini yang harus diwaspadai dan diperhatikan secara serius itu penyakit DBD. Karena kejadian luar biasa (KLB) kasus ini berpotensi lebih tinggi,” katanya kepada mistar.id, Minggu (19/11/23).

Baca juga: Masuki Musim Hujan, Waspada DBD

Menurutnya, pencegahan DBD pun dapat dilakukan dengan gerakan 3M Plus. Mulai dari menguras dan menyikat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas.

Sedangkan plus-nya itu, lanjutnya, mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk. Mulai dari memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, meletakkan pakaian bekas pakai ke dalam wadah tertutup, menggunakan obat nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela atau ventilasi serta gotong-royong membersihkan lingkungan.

“Selain itu, memeriksa semua tempat penampungan air, membersihkan larvasida pada penampungan air yang sudah dikuras, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar dan membudidayakan tanaman pengusir nyamuk,” tambahnya.

Baca juga: Warga Tanah Jawa Diimbau Waspada DBD di Musim Hujan, Lakukan 3M Plus

Lanjutnya, ketersediaan obat-obatan untuk penanganan sejumlah penyakit di musim penghujan juga sudah dipastikan ketersediaannya.

“Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan masyarakat yang terdepan untuk tetap menjalankan program-program kesehatan lainnya. Salah satunya, juru pemantau jentik (Jumantik) bersama kader-kader wilayah, untuk mengingatkan dan melakukan pemeriksaan langsung kelayakan penampungan-penampungan air masyarakat,” pungkasnya.

Masih kata Novi, gejala DBD tersebut berupa demam tinggi mendadak sakit kepala, ruam, nyeri otot dan sendi, mual dan muntah serta kelelahan, pada kasus yang parah terjadi pendarahan hebat dan syok, yang dapat membahayakan nyawa.

“Jadi, hindari gigitan nyamuk, biasa menggigit di pagi dan sore hari, gunakan obat oles anti nyamuk, memakai baju lengan panjang dan celana panjang serta tidak menggantung pakaian habis pakai,” katanya.

Baca juga: Warga Tanah Jawa Diimbau Waspada DBD di Musim Hujan, Lakukan 3M Plus

Untuk saat ini, lanjut Novi Silva jumlah kasus DBD di Kecamatan pematang bandar tercatat 2 kasus yang terjadi di Nagori Kerasaan. (Abdi/hm20)

Related Articles

Latest Articles