-1.7 C
New York
Saturday, January 11, 2025

PUPR Gunakan SBS Negara untuk Kebut Pembangunan Infrastruktur

Jakarta, MISTAR.ID

Pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur, seperti jalur logistik, pariwisata, jalan akses pelabunan dan bandara merupakan proyek prioritas nasional yang pembangunannya harus disegerakan.

Karenanya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggunakan Surat Berharga Syariah (SBS) Negara atau Sukuk Negara untuk membiayai berbagai pembangunan infrastruktur tersebut.

Salah satu proyek yang disasar dengan model pembiayaan ini adalah pembangunan Jalan Lintas Timur Sumatera Selatan dari Palembang – Betung hingga Batas Jambi.

Baca Juga: Niat PGN Perluas Infrastruktur Gas Bumi

Surat Berharga Syariah (SBS) Negara atau Sukuk Negara merupakan inovasi pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur.

Sebab menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, kemampuan pendanaan APBN pemerintah sangat terbatas. Sehingga butuh berbagai inovasi untuk membiayai pembangunan infrastruktur.

“Kementerian PUPR memanfaatkan secara optimal potensi alternatif pembiayaan seperti SBSN untuk mengurangi kesenjangan antara kebutuhan dengan kemampuan pembiayaan APBN dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur,” jelas Menteri Basuki, seperti dikutip dari rilis resmi pada Sabtu (27/6/20).

Baca Juga: Presiden Minta BUMN Beri Kesempatan Swasta Garap Proyek Infrastruktur

Keunggulan SBSN sebagai sumber pendanaan dari dalam negeri berdampak pada kemandirian pembangunan infrastruktur dimana kontraktor dan konsultan yang terlibat sepenuhnya merupakan orang Indonesia.

Hal ini berbeda dengan pinjaman bilateral maupun multilateral yang umumnya mensyaratkan keterlibatan kontraktor dan konsultan dari negara donor.

SBSN diprioritaskan pada ruas yang sudah berfungsi dan bisa memacu percepatan konektivitas jalan yang sudah ada sekaligus juga mempercepat atau mengurangi waktu tempuh pada jalan lintas utama.

Baca Juga: Kedatangan Raja Belanda Diproyeksi Dongkrak Kunjungan Wisman Eropa

Lebih lanjut, ia bilang pembangunan di ruas Jalan Provinsi Jambi-Peninggalan sepanjang 90,15 kilometer (Km) juga menggunakan pembiayaan SBSN senilai Rp193 miliar. Ada pun progres fisik preservasi jalan tersebut hingga saat ini yaitu 85,47 persen.

Selain itu, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Sumatera Selatan dengan dana pembiayaan SBSN periode 2019-2020 juga tengah melakukan preservasi ruas Jalan Peninggalan-Sei Lilin-Betung sepanjang 77,74 km. Hingga saat ini, ia mencatatkan progres fisik proyek terkait sebesar 81,35 persen.

“Total nilai kontrak preservasi jalan tersebut Rp209,6 miliar. Diharapkan dengan selesainya preservasi akan mempercepat waktu tempuh pada ruas tersebut dari 4 jam menjadi 3,5 jam perjalanan,” lanjutnya.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Palembang Saiful Anwar mengatakan pihaknya tengah meningkatkan kualitas layanan Jalan Betung-Bts, Palembang sepanjang 56,16 km dengan pendanaan SBSN sebesar Rp124 miliar.

Ia menuturkan dengan perampungan proyek terkait, masyarakat setempat dapat memangkas waktu tempuh dari rata-rata 5 jam perjalanan menjadi 2 jam perjalanan.

“Preservasi juga dilakukan hingga ruas Jalan Bts. Kota Palembang – Sp. Indralaya – Sp. Meranjat – Bts. Kota Kayu Agung (49,55 km) dengan nilai kontrak Rp118 miliar,” imbuh Saiful.

Sementara, ruas terakhir yang masih dalam proses perampungan yaitu layanan Celikah – Kayu Agung – Bts. Kota Kayu Agung – Sp. Penyandingan – Bts. Lampung (109,6 km) dengan nilai kontrak sebesar Rp199,9 miliar.

Proyek tersebut, katanya, akan mempercepat waktu tempuh dari 3,5 jam perjalanan menjadi 2,5 jam perjalanan. Saat ini progres fisik pekerjaannya mencapai 73,2 persen.(CNN/hm02)

 

 

Related Articles

Latest Articles