23.1 C
New York
Friday, November 1, 2024

Disparitas Harga Beras Antar Wilayah di Indonesia Semakin Tinggi

Jakarta, MISTAR.ID

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan harga beras terus melonjak dan disparitas antar wilayah juga semakin tinggi, khususnya di wilayah Papua.

“Rata-rata harga beras antar wilayah mengalami disparitas semakin tinggi. Paling tinggi ada di Papua. Tercatat, Kenaikan harga beras terjadi di 283 kabupaten/kota di seluruh Indonesia,” kata Amalia dalam acara peluncuran Gerakan Pangan Murah (GMP) di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (16/10/23).

Beras adalah salah satu dari tiga komoditas yang harus mendapatkan perhatian khusus. Komoditas kedua adalah gula pasir, yang mengalami kenaikan harga di 338 kabupaten/kota dan berkontribusi pada kenaikan indeks perkembangan harga (IPH).

“Komoditas ketiga adalah cabai rawit, yang mengalami kenaikan harga di 259 kabupaten/kota yang juga berkontribusi pada kenaikan IPH,” tambahnya.

Baca juga: Pengamat Sosial: Berita Beras Sintetis Bukan Hal Baru dan Pernah Viral 

Sedangkan Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya telah memiliki strategi untuk menjaga stabilitas ketiga komoditas pangan tersebut.

Untuk beras, Kementerian Pertanian akan mendistribusikan 640 ribu ton beras dalam rangka Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Stok tersebut harus dibagikan dalam waktu 3 bulan.

“Selain itu, Presiden Jokowi memerintahkan pengiriman 200 ribu ton beras komersial melalui penggiling padi di seluruh Indonesia. Distribusi beras tersebut harus mencakup pasar retail modern dan pasar tradisional, dengan mengkoordinasikan dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) yang memiliki stok beras,” jelasnya.

Related Articles

Latest Articles