21.9 C
New York
Friday, September 27, 2024

56 Anak di Dolok Panribuan Perawakan Pendek, Berikut Jumlah Prevalensi Stunting se-Simalungun

Simalungun, MISTAR.ID

Sebanyak 56 orang anak di Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun turut mengalami stunting.

Dari hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2023 angka prevalensi stunting di Kabupaten Simalungun capai 17,4 persen yang sebelumnya bertengger di 28 persen.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Simalungun, Gimrood Sinaga menyampaikan, terkait 56 anak  itu pihaknya sudah berupaya memberikan makanan tambahan.

Baca juga: Pemkab Batu Bara Optimis Turunkan Angka Stunting Melalui Inovasi ‘Gema Penting’

“Percepatan penurunan stunting harus berkolaborasi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lintas sektor dan masyarakat mengatasinya. Kegiatan pendampingan dan pemberian makanan tambahan melalui Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS),” ujar Gimrood, pada Kamis (5/10/23).

Untuk percepatan penurunan stunting, Pemkab Simalungun lewat Bupati telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor :109.3.3.2/9110.1/16.1/2023 tentang Bapak Asuh Anak Stunting.

Disampaikan Gimrood, program BAAS akan berlanjut sampai 6 bulan kedepan dan tetap dilakukan pemantauan terhadap perkembangan anak perawakan pendek oleh Puskesmas lewat petugas kesehatan dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di masing-masing Nagori.

Sebagaimana diketahui, prevalensi stunting di Kabupaten Simalungun cukup menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, penurunan mencapai 10,6 persen dari 28 persen dan kini tinggal 17,4 persen.

Baca juga: Anak Stunting di Mariah Bandar Peroleh Bantuan Asupan Makanan dari Wabup Simalungun

Tanah Jawa Daerah Paling Banyak Stunting

Sementara itu, menurut data lokasi khusus (lokus) penanganan stunting diperoleh mistar.id, pada Senin (3/7/23), tercatat sebanyak 10 Kecamatan yang terdiri dari 18 Nagori menjadi prioritas pengurusan pada tahun 2023.

Kecamatan Tanah Jawa menjadi daerah yang paling banyak stunting. Terdapat 6 Nagori yang menjadi prioritas, yaitu Bah Kisat, Maligas Tongah, Panambean Marjanji, Tanjung Pasir, Baja Dolok dan Baliju.

Kemudian di Kecamatan Panombeian Panei terdapat 4 Nagori, yakni Marjandi, Pematang Panombeian, Banuh Raya, serta Panombeian.

Baca juga: Bupati Zahir Optimis Tahun 2024 Angka Prevalensi Stunting 12 Persen di Batu Bara

Sedangkan di Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Dolok Panribuan, Dolok Pardamean, Dolok Silou, Gunung Maligas, Panei, Purba dan Siantar, masing-masing 1 Nagori.

Jika dilihat dari situs Newsiga.bkkbn.go.id, di Kecamatan Tanah Jawa terdapat 6.677 Pasangan Usia Subur (PUS), serta 2.475 tercatat tidak memiliki jaminan kesehatan.

Jumlah tersebut sangat mengkhawatirkan, mengingat pasangan muda pastinya akan memiliki keturunan dan membutuhkan asupan gizi yang lebih. (hamzah/hm16)

 

 

Related Articles

Latest Articles