18.5 C
New York
Saturday, September 28, 2024

CEO Microsoft Tuding Kemudahan Pengaturan Standar Google di Ponsel Sebagai Penipuan

Washington, MISTAR.ID

Chief Executive on Board (CEO) Microsoft , Satya Nadella, memberikan kesaksian di pengadilan dalam persidangan antitrust antara Departemen Kehakiman AS dan Google milik Alphabet, Senin (2/10/23).

Menurut Nadella, Microsoft, yang juga merupakan perusahaan teknologi besar, mencoba menjadikan mesin pencari Bing sebagai default di smartphone Apple, tetapi telah ditolak.

Nadella menolak argumen Google, yang mengatakan bahwa untuk mengubah pengaturan standar (default) di perangkat mobile adalah mudah, sebagai sesuatu penipuan.

Baca Juga: Mikroplastik Ditemukan di Air Awan

“Mengganti pengaturan default saat ini paling mudah dilakukan di Windows dan paling sulit di perangkat mobile,” katanya.

Pemerintah Amerika Serikat berpendapat bahwa Google, dengan nilai lebih dari $1 triliun dan menguasai sekitar 90% pasar pencarian, secara ilegal membayar sekitar $10 miliar setiap tahun kepada produsen smartphone seperti Apple dan operator nirkabel seperti AT&T dan yang lainnya agar menjadi mesin pencari default di perangkat mereka.

Dominasi di bidang perangkat pencarian (search engine) membuat Google menjadi pemain besar di pasar periklanan dan berhasil meningkatkan keuntungannya.

Google juga berusaha menunjukkan bahwa kualitas produknya menjadi alasan kesuksesan tersebut, bukan perilaku ilegal.

Nadella menjadi CEO Microsoft pada tahun 2014, jauh setelah raksasa teknologi tersebut menghadapi tuntutan hukum antitrust federal.

Baca Juga: Fenomena Astronomi yang Terjadi Selama Oktober 2023

Pertarungan di pengadilan yang dimulai pada tahun 1998 dan berakhir dengan penyelesaian pada tahun 2001, memaksa Microsoft mengakhiri beberapa praktik bisnis dan membuka peluang bagi perusahaan seperti Google.

Seiring itu, Google yang didirikan pada tahun 1998, menjadi mesin pencari terkemuka dalam industri ini, dan keduanya pun bersaing sengit.

Keduanya memiliki peramban, mesin pencari, layanan email dan berbagai tumpang tindih lainnya.

Mereka juga kini bersaing dalam kecerdasan buatan, di mana Microsoft menanam investasi besar-besaran untuk OpenAI, sementara Google membangun chatbot Bard AI di antara investasi lainnya. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles