Silverstone, MISTAR.ID
Sistem Pemantauan Tekanan Ban (Tyre Pressure Monitoring System/TPMS) yang baru segera diterapkan MotoGP pada balapan Silverstone pekan depan.
Para pengawas MotoGP juga sudah sepakat untuk menerapkan skala hukuman bertahap, daripada mendiskualifikasi pebalap di sesi atau balapan, karena aturan ini diberlakukan di pertengahan musim.
Direncanakan bawa sistem ini akhirnya akan menerapkan diskualifikasi dari sesi atau balapan, ketika tim MotoGP dan pembalap sudah terbiasa dengan aturan baru dimaksud.
BACA JUGA:
Binder Menyayangkan Keputusan Penalti di MotoGP Belanda
TPMS MotoGP adalah sistem baru yang diperkenalkan untuk memastikan kepatuhan tim terhadap tekanan ban yang ditetapkan oleh Michelin, pemasok ban resmi MotoGP.
Berikut penalti waktu untuk pelanggaran tekanan ban:
Pelanggaran pertama: Peringatan
Pelanggaran kedua: Hukuman waktu 3 detik
Pelanggaran ketiga: Hukuman waktu 6 detik
Pelanggaran keempat: Hukuman waktu 12 detik
Sebelumnya, setiap tim menggunakan sistem individu mereka sendiri untuk memeriksa tekanan ban, yang dapat menyebabkan inkonsistensi dan kesulitan dalam menegakkan aturan.
BACA JUGA:
Ducati Bahas Kemungkinan Bautista Mendapatkan Wildcard di MotoGP
Aturan tekanan ban MotoGP menyatakan bahwa ban harus memiliki tekanan tertentu selama persentase lap minimum dalam balapan sprint atau balapan penuh. Tekanan minimum yang diperlukan dapat bervariasi tergantung pada sirkuit balapan.
Musim lalu, setiap produsen berbagi data tekanan ban mereka untuk diuji dengan Sistem Pemantauan Tekanan Ban.
Sistem ini kemudian diuji pada paruh pertama musim 2023.
Meski begitu, untuk saat ini, sistem tersebut hanya akan diberlakukan pada balapan sprint MotoGP dan grand prix.
Selain itu, aturan ini tidak berlaku untuk balapan Moto2 dan Moto3. (Mtr/hm22)