21.7 C
New York
Monday, October 7, 2024

Nikahi Sesama Jenis di Lombok Berhasil Raup Rp20 Juta

Lombok, MISTAR.ID

Desa Gelogor, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi viral. Pasalnya, di desa itu terjadi pernikahan sesama jenis yang diduga bermotifkan penipuan.

Dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (9/6/20), menyebutkan seorang pria MU (31), asal Desa Gelogor Lombok Barat Nusa Tenggara Barat, syok setelah tahu orang yang dinikahinya adalah laki-laki. Berusia 25 tahun, S mengaku sebagai perempuan bernama Mita kepada MU.

Awalnya, MU meyakini Mita sebagai perempuan tulen. Mereka berkenalan sekitar sebulan yang lalu.

“Saya awalnya berkenalan dengan Mita melalui media sosial (Facebook). Dia mengaku perempuan,” kata MU.

Baca juga: Ribuan Cacing Muncul Di Lombok, Perubahan Iklim Atau Bakal Gempa?

Sebelum melangsungkan pernikahan, Mita selalu mengenakan niqaf dan enggan untuk melepasnya dengan berbagai alasan.

Ia hanya mau membuka niqafnya setelah menikah. Selama ini Mita beralasan hanya ingin menikah dan cukup ta’aruf tanpa berpacaran.

Pertemuan pertama di Jalan Udayana, Mataram, MU sama sekali tidak curiga terhadap penampilan Mita yang berdandan perempuan.

Bahkan sejak pertemuan pertama itu, MU dan Mita resmi jadian atau berpacaran. “Mita, aku rindu. Kita nikah aja, yuk,” begitu kira-kira dibilang MU kepada Mita melalui telepon.

Mita pun mengiyakan. Setelah sepakat, bersama orang tuanya dengan mantap MU melangkah menuju rumah Mita untuk mengantarkan maskawin senilai Rp20 juta.

Singkat cerita, hari pernikahan pun tiba. MU dan Mita melangsungkan akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kediri. Setelah menikah, MU harus memupus keinginannya untuk bulan madu dan menikmati malam pertama, lantaran Mita bilang padanya, “aku lagi datang bulan.”

Malam kedua, MU kembali mengajak Mita untuk berhubungan intim tapi lagi-lagi ditolak. Bahkan, Mita justru meminta MU untuk menceraikan dirinya. Setelahnya, Mita juga sempat kabur dari rumah.

MU mulai curiga dan diam-diam mencari tahu identitas Mita yang sebenarnya. Ia terkejut setelah kepala RT setempat mengatakan Mita sebenarnya laki-laki.

“Mita adalah warga Pejeruk, Ampenan, Mataram,” kata dia.

Mita adalah seorang laki-laki, dengan nama asli S atau Adi, warga dari Pejarakan Karya (Pejeruk). S atau Adi bekerja sebagai perias pengantin dan juga biasa menggunakan nama samaran Mita.

Penemuan inilah yang kemudian membuat MU langsung memberitahu orang tuanya dan lantas menceraikan Mita.

Lantaran merasa telah ditipu, MU melaporkan apa yang telah menimpanya ke Polsek Kediri. Mita kemudian ditangkap oleh polisi dan ditetapkan sebagai tersangka. Kasus penipuan itu dilimpahkan ke Polres Lombok Barat dengan alasan untuk menghindari amarah warga Desa Gelogor yang merasa telah ditipu mentah-mentah.(suara/hm03)

Related Articles

Latest Articles