Medan, MISTAR.ID
Aktivis Sosial, Muhammad Alpin Azhari Lubis turut menyoroti maraknya aksi pembegalan di Kota Medan.
Presidium Persaudaraan Pemuda Islam (PPI) Provinsi Sumatera Utara itu menyebutkan, saat ini Kota Medan sudah seperti rumah hantu. Hal itu dilontarkan Alpin Azhari dalam keterangan tertulis kepada mistar.id, pada Sabtu (24/6/2023).
“Sekarang Kota Medan sudah seperti rumah hantu rasanya, karena begal dan geng motor selalu membuat ketakutan kita setiap kali malam hari datang. Itu sudah seperti hobi mereka (pelaku) melakukan begal dan kerusuhan dengan kurun waktu yang berulang kali,” sebutnya.
Baca juga: Pembegalan Marak, LBH Medan: Polisi Gagal Berikan Rasa Aman dan Nyaman
Dikatakan Alpin, seharusnya ini menjadi atensi pemerintah dan aparat Kepolisian. Karena, lanjut Alpin, ini menjadi tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjaga, serta mengkondusifkan keamanan masyarakat.
“Tak hanya begal saja yang marak di Kota Medan ini, tapi tindakan kriminalitas yang lain juga. Seperti, aksi konvoi geng motor yang meresahkah masyarakat, pungutan liar (pungli) yang merajalela, serta perjudian,” lanjutnya.
Ia mengaku, miris dengan aksi kriminalitas yang meningkat di Kota Medan, terkhusus aksi pembegalan yang sampai merenggut nyawa salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
Baca juga: Diduga Dibegal Kelompok Geng Motor, Korban Membuat Video Klarifikasi
“Katanya Kota Medan akan menjadi aman dan damai dari begal serta perlakuan geng motor, seperti janji Wali Kota, Bobby Nasution saat kampanye politik waktu itu. Nyatanya apa? Sampai sekarang bahkan yang baru terjadi kemarin mahasiswa UMSU,” cetus Alpin.
Alpin mengaku, bertanya-tanya dengan janji yang disampaikan Bobby sewaktu kampanye politiknya saat mencalonkan diri menjadi pemimpin di Kota Medan.
“Sebagai masyarakat masih terus bertanya-tanya, apakah pemerintah dan Kepolisian peduli sama kita? Sampai saat ini setiap sudut Kota Medan yang menjadi wilayah hukum (wilkum) Polrestabes Medan kini sudah dihantui oleh pelaku begal dan geng motor,” ucapnya.
Baca juga: Antisipasi Begal, Polsek Medan Baru Amankan 10 Pria Remaja
Seharusnya aparat Kepolisian, dikatakan Alpin, lebih sigap dalam menangani persoalan seperti ini, supaya jangan terkesan keberadaannya hanya sekadar formalitas saja.
“Kalau sudah begini, kita harus mengadu kepada siapa lagi? Kota Medan sudah sangat darurat oleh tindakan keji para pelaku begal. Wali Kota dan Kapolrestabes Medan harus bertanggung jawab,” tegasnya. (deddy/hm16)