Jakarta, MISTAR.ID
Ada beberapa tanda fisik yang menjadi gejala malnutrisi pada anak, seperti tinggi badan yang tidak sesuai dengan anak seusianya. Anak yang kekurangan nutrisi juga biasanya kurus, memiliki perut kembung, dan lesu.
Malnutrisi tidak hanya berpengaruh pada kondisi fisik tetapi juga sistem apapun dalam tubuh, indra penglihatan, rasa dan bau. Malnutrisi juga dapat menghasilkan kecemasan, perubahan suasana hati dan gejala kejiwaan lainnya.
Malnutrisi adalah kondisi yang berkembang ketika tubuh kekurangan vitamin, mineral dan nutrisi lain yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan jaringan dan fungsi organ. Malnutrisi pada anak bisa terjadi karena tidak cukupnya nutrisi penting yang dikonsumsi atau ketika nutrisi diekskresikan lebih cepat daripada yang bisa diganti.
Baca Juga:Anak Kecanduan Main Game, Begini Cara Mengatasinya
Adapun tanda fisik yang menjadi gejala malnutrisi pada anak adalah: Tidak tumbuh atau bertambah berat pada tingkat yang diharapkan. Perubahan perilaku, seperti menjadi sangat mudah tersinggung, lambat atau cemas. Tingkat energi rendah dan lebih mudah lelah daripada anak-anak lain.
Kemudian nafsu makan berkurang, merasa lelah sepanjang waktu, merasa badan lemah, sering sakit dan butuh waktu lama untuk pulih, luka yang butuh waktu lama untuk sembuh, konsentrasi buruk, sering merasa kedinginan, suasana hati yang rendah atau depresi.
Malnutrisi pada dasarnya mengacu pada tiga kondisi gizi yaitu kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan dalam asupan energi ataupun nutrisi, malnutrisi bisa meliputi wasting (berat badan rendah menurut tinggi badan), stunting (tinggi badan rendah menurut umur), dan kekurangan berat badan.
Baca Juga:Jutaan Anak Terancam Pertumbuhannya Gara-Gara Mie Instan
Malnutrisi terkait mikronutrien, meliputi defisiensi mikronutrien (kekurangan vitamin dan mineral penting) atau kelebihan mikronutrien.
Malnutrisi juga bisa dikaitkan dengan kelebihan berat badan, obesitas dan penyakit tidak menular yang berhubungan dengan diet (seperti stroke, sakit jantung, diabetes dan kanker). Malnutrisi dapat didiagnosis dengan pemeriksaan penampilan keseluruhan, perilaku, distribusi lemak tubuh dan fungsi organ.
Anak yang diduga mengalami malnutrisi juga membutuhkan pemeriksaan sinar-X untuk menentukan kepadatan tulang dan mengungkapkan gangguan pencernaan, serta kerusakan jantung dan paru-paru. Tes darah dan urine digunakan untuk mengukur kadar vitamin, mineral, dan produk limbah pasien.
Baca Juga:5 Permasalahan Psikologis yang Kerap Dialami Remaja
Anak yang tak bisa atau tak mau makan atau yang tak mampu menyerap nutrisi yang diminum dapat diberi makan secara intravena (nutrisi parenteral) atau melalui selang yang dimasukkan ke dalam saluran pencernaan (nutrisi enteral).
Pemberian makanan melalui selang sering digunakan untuk memberikan nutrisi kepada anak yang juga memiliki penyakit radang usus. Prosedur ini melibatkan memasukkan tabung tipis melalui hidung dan dengan hati-hati membimbingnya di sepanjang tenggorokan hingga mencapai lambung atau usus kecil. (halodoc/hm14)