19.3 C
New York
Monday, October 7, 2024

Pandemi, Perayaan Waisak Di Candi Muarajambi Ditiadakan

Jambi, MISTAR.ID

Perayaan Hari Raya Waisak 2564 BE di Kawasan Candi Muarajambi bakal Kabupaten Muarojambi, Jambi yang jatuh pada Kamis (7/5/20) ditiadakan. Langkah peniadaan diambil terkait pandemi virus corona (Covid-19). Kawasan Candi Muarajambi sendiri telah ditutup sejak dua bulan lalu akibat pandemi virus corona.

“Ada imbauan tidak boleh mengumpulkan massa,” kata Pamong Budaya Muda pada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi Andreas Novi Hariputranto.

Menurut dia, setiap tahun umat Buddha di Provinsi Jambi menggelar peribadatan dalam peringatan Hari Tri Suci Waisak di kompleks percandian Muarajambi. Namun, karena pandemi yang juga belum reda, kegiatan peribadatan secara bersama-sama itu urung dilakukan.

“Tadi sudah kontak-kontakan dengan yang di Borobudur, di sana juga tidak ada perayaan Waisak,” ujarnya.

Abdul Haviz, pemuda pelestari cagar budaya mengaku keputusan peniadaan Waisak di Candi Muarajambi adalah langkah tepat. Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 harus dilakukan oleh semua umat beragama.

“Sejak tahun 2009, ini baru pertama perayaan Waisak tidak dilakukan di Candi Muarajambi,” katanya, Rabu (6/5/20).

Perayaan Waisak bertepatan dengan Ramadan sudah terjadi semenjak dua tahun lalu. Keberagaman dan toleransi selalu diperlihatkan ketika Waisak dirayakan.

“Tahun ketiga yang bertepatan dengan Ramadan tidak digelar perayaan Waisak. Biasanya sehari menjelang Waisak sudah ramai persiapan,” jelas pria yang akrab disapa Ahok ini.

Diakuinya, keputusan peniadaan peribadatan di kompleks percandian terluas di Asia Tenggara itu dilakukan untuk mencegah pandemi Covid-19 yang belum mereda.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Umat Buddha Jambi Rudy Zhang mengatakan, meski perayaan Waisak tidak bisa dilakukan secara bersama-sama di kompleks percandian Muarajambi, namun tidak mengurangi khidmat beribadah.

Mereka mengikuti imbauan Ditjen Binmas Buddha, untuk Pujabakti dan Meditasi detik-detik Waisak tahun 2020 dilakukan secara dalam jaringan atau via internet. Umat Buddha bakal mengikuti di rumah masing-masing melalui laman website yang telah disebarkan.

“Semoga masalah pandemi ini secepatnya berlalu, sehingga kita semua bisa aktivitas normal kembali dan yang sakit segera disembuhkan,” ujar Rudy Zhang.

Selama musim Covid-19 itu, komplek percandian Muarajambi sudah dua bulan lebih ditutup, baik untuk peribadatan maupun kunjungan wisata. Meski ditutup, pemeliharaan bangunan cagar budaya peninggalan sejarah tetap dilakukan.

Sumber : CNN
Editor : Jelita Damanik

Related Articles

Latest Articles