16.7 C
New York
Monday, September 30, 2024

Alat Test Baru Covid-19, Hasil Keluar 1 Jam

Washington,MISTAR.ID

Tes berbasis CRISPR – yang menggunakan teknologi penargetan gen dan tidak memerlukan peralatan khusus – dapat membantu meringankan pengujian simpanan di Amerika Serikat saat Covid-19 terus menyebar, kata para ilmuwan.

FDA (Administrasi Makanan dan Obat-obatan) AS belum menyetujui tes ini, tetapi penilaian klinis sedang dilakukan dalam upaya mempercepat persetujuan. Tes ini dijelaskan dalam makalah yang diterbitkan 16 April di jurnal Nature Biotechnology.

“Pengenalan dan ketersediaan teknologi CRISPR akan mempercepat penyebaran tes generasi berikutnya untuk mendiagnosis infeksi Covid-19,” kata co-lead developer Dr. Charles Chiu di University of California, rilis berita San Francisco. Dia adalah seorang profesor kedokteran laboratorium di universitas.

Tes baru ini – dijuluki SARS-CoV-2 DETECTR – adalah yang pertama menggunakan teknologi penargetan gen CRISPR untuk menguji keberadaan virus corona baru.

CRISPR dapat dimodifikasi untuk menargetkan urutan genetik apa pun, sehingga pengembang uji “memprogram” ke nol pada dua urutan dalam genom SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.

Satu kelompok urutan umum untuk semua coronavirus seperti SARS, sementara yang lain adalah unik untuk SARS-CoV-2. Memeriksa kedua urutan memastikan bahwa tes baru dapat membedakan antara SARS-CoV-2 dan virus terkait erat, Chiu dan timnya menjelaskan.

Seperti tes lain, yang ini dapat mendeteksi coronavirus dalam sampel dari swab pernapasan dari pasien. Ini memberikan hasil dalam sekitar 45 menit, dibandingkan dengan sekitar empat jam untuk tes yang banyak digunakan berdasarkan teknik reaksi rantai polimerase (PCR).

Para peneliti mengatakan bahwa keuntungan lain dari tes baru ini adalah dapat dilakukan di hampir semua lab, menggunakan agen kimia dan peralatan umum. Tes berbasis PCR membutuhkan peralatan khusus, sehingga terbatas pada laboratorium diagnostik yang lengkap.

Tes baru juga mudah ditafsirkan. Sama seperti tes kehamilan yang dibeli di toko, garis-garis gelap muncul pada strip tes untuk menunjukkan keberadaan gen coronavirus.

Sementara tes baru sedikit kurang sensitif dibandingkan tes berbasis PCR, para peneliti mengatakan itu tidak mungkin memiliki banyak dampak dalam diagnosis karena pasien yang terinfeksi biasanya memiliki jumlah virus yang tinggi.

Ketika mereka bekerja untuk memvalidasi tes baru untuk persetujuan FDA, para peneliti melakukan penyesuaian sehingga dapat digunakan dalam pengujian lapangan di lokasi-lokasi seperti bandara, sekolah dan klinik kecil.

Sumber : MedicalXpress.com
Editor : Mahadi
Penerjemah : Julyana Ang

Related Articles

Latest Articles