21.4 C
New York
Friday, September 27, 2024

Polda Sumut Kantongi Identitas Pelaku Penganiayaan Wartawan di Madina

Medan, MISTAR.ID

Polres Madina diback up Subdit III/Jatanras Direktorat Reskrimum Polda Sumut sedang memburu pelaku penganiayaan terhadap seorang wartawan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Jeffry Barata Lubis.

“Dalam kasus penganiayaan terhadap wartawan, Polres Madina dan Jatanras Polda Sumut sudah meminta keterangan korban dan beberapa saksi lainnya,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Sabtu (5/3/22).

Hadi menegaskan, Polda Sumut mengutuk keras aksi penganiayaan dan main hakim sendiri terhadap wartawan yang dilakukan oknum-oknum tidak bertanggung jawab.

Baca Juga:Wartawan dan Ibunya Dianiaya Terduga Bandar Narkoba, Kapolres Siantar Langsung Membesuk ke RS

“Indentitas para pelaku sudah kita kantongi. Percayakan kasusnya kepada kami (Polda Sumut) secepatnya akan ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Hadi meminta para pelaku segera menyerahkan diri. “Indentitasnya sudah kita ketahui, menyerahkan diri saja untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegasnya.

Diketahui, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Madina Jeffry Barata Lubis, dianiaya oleh sekelompok orang dari salah satu organisasi masyarakat (Ormas).

Baca Juga:Tegur Pasangan Sejenis, Wartawan Mimbar Umum Medan Dianiaya 

Penganiayaan itu disinyalir suruhan dari penambang emas ilegal yang tak terima dengan pemberitaan yang menyoroti status tersangka yang ditangani Polda Sumut.

Kejadian itu terjadi Jumat (4/3/22) sekira pukul 20.30 WIB, di Lopo Mandailing Coffee SPBU Aek Galoga, Madina. Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka memar di bagian wajah sebelah kanan. Dan peristiwa ini pun telah ditangani Polres Madina.

Kekerasan yang menimpa korban ini diduga terkait dengan pemberitaannya yang membuat salah satu ketua OKP di Kabupaten Madina tersebut gerah, karena merupakan tersangka pada kasus itu.

Baca Juga:Terekam CCTV, Wartawan di Madina Dipukul OTK

“Pagi tadi dengan menggunakan nomor telepon rekan saya, ketua OKP tersebut meminta saya agar berbincang-bincang dengan orang suruhannya,” jelasnya.

Korban menuturkan, ketua OKP itu meminta waktunya untuk bertemu dengan orang suruhannya. Ia sendiri tidak mengerti maksud dan tujuan dari pertemuan itu.

Namun setiba di lokasi yang dimaksud, seseorang yang merupakan anggota ketua OKP itu langsung melakukan penyerangan dan melakukan pengeroyokan bersama rekannya hingga dia mengalami luka memar di bagian wajah. (saut/hm14)

Related Articles

Latest Articles