23.1 C
New York
Friday, November 1, 2024

Pemilik Warung Nasi di Medan Menjerit, Harga Ayam Potong Terus Naik

Medan, MISTAR.ID

Harga ayam broiler atau ayam potong di Kota Medan terus merangkak naik. Kenaikan ini membuat pemilik warung nasi menjerit. Hari ini harga ayam potong Rp42.000 per kg. Padahal menjelang tahun baru 2022 masih di harga Rp37.000 hingga Rp38.000 per kg.

“Hari ini naik lagi, semalam masih Rp40.000 sekarang sudah Rp42.000 per kg. Pokoknya setiap hari naik terus,” keluh Sinta salah seorang pemilik warung nasi dan juga menjual ayam penyet di Jalan H Agus Salim Medan, Selasa (11/1/22).

Sama halnya yang dikatakan Sarah, salah seorang pemilik warung ayam peyet di kawasan Jalan Prof HM Yamin. Menurutnya, hari ini harga ayam potong yang biasa dibelinya sudah di kisaran Rp45.000 per kg. Dia mengungkapkan, sebelumnya masih Rp41.000 per kg.

Baca Juga:Konsumsi Meningkat, Harga Ayam Naik Rp37 Ribu Per Kg

“Memang yang Rp45.000 ini sudah potongan bersih gak pakai ceker (kaki) dan kepala lagi. Karena memang khusus untuk ayam penyet. Tapi sudah mahal kali lah ini. Biasanya paling mahal pun Rp35.000 per kg. Ini setiap hari harganya pasti naik,” ucapnya.

Sementara itu, menurut data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut (Disperindag Sumut), kenaikan harga ayam potong ini karena permintaan yang meningkat di beberapa kota utama di Sumut. Tercatat dari Indek Harga Konsumen (IHK) di Sumut terjadi kenaikan harga rata-rata Rp355 hingga Rp455 bila dibandingkan pada Senin (10/1/22).

“Ada kenaikan harga ayam potong ini sekitar 2,2%. Pada Senin harga ayam dijual Rp37.711 per kg. Namun hari ini, Selasa sudah dijual Rp38.549 per kg. Adapun harga ayam potong terendah berada di Kabupaten Langkat Rp33.400 per kg dan tertinggi berada di Tapanuli Selatan dijual Rp45.000 per kg,” sebutnya.

Baca Juga:Harga Ayam Potong dan Telur Mulai Naik di Medan

Terpisah, pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, buntut dari kenaikan sejumlah harga kebutuhan masyarakat belakangan ini, tentunya bukan hanya menyulitkan para ibu rumah tangga, tetapi ada satu bisnis kuliner yang paling terpuruk yakni usaha ayam penyet.

“Sebab, untuk membuat ayam penyet itu kan ada ayam, cabai (cabai rawit umumnya), nasi, minyak goreng, gas, bawang, dan sedikit sayur sayuran. Yang sudah pasti mengalami kenaikan itu harga gas elpiji non subsidi dan minyak goreng. Bahkan minyak goreng harganya sudah naik sekitar 2 kali lipat. Kalau harga daging ayam, sejauh ini memang berfluktuasi, tetapi kalau berkaca pada harga daging ayam saat ini yang sekitar Rp40.000 hingga Rp42.000 per kg, berarti ada kenaikan sekitar 33%-an dibandingkan rentang harga normal di 2021,” sebut Gunawan. (anita/hm14)

Related Articles

Latest Articles